Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Kegiatan lapangan Sensus Penduduk 2020 (SP offline) resmi diluncurkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui acara “Kick Off Sensus Penduduk September 2020”, Senin (31/8/2020), sehingga sensus penduduk lapangan ini akan mulai digelar sejak 1 September 2020.
Kegiatan sensus penduduk lapangan ini dilaksanakan untuk mengakomodir data penduduk yang belum tercatat melalui sesnsus penduduk online yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari 2020 dan berakhir pada 29 Mei 2020 yang lalu. Dari pelaksanaan sensus penduduk online tercatat 51,36 juta penduduk telah berpartisipasi atau 19 porsen dari total jumlah penduduk Indonesia, sehingga masih ada 81 porsen sisanya yang masih harus dicatat, untuk itulah digelar sensus penduduk lapangan.
BPS Nasional menyampaikan kepada seluruh penduduk, baik yang sudah mengikuti sensus penduduk online ataupun yang belum akan dicek kembali keberadaannya oleh petugas sensus.
Sebagai informasi bahwa sistem sensus penduduk tahun 2020 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu menggunakan metode kombinasi dengan menggunakan data Dukcapil dari Kemendagri sebagai data dasar.
Dalam kegiatan sensus penduduk 2020 ini dikarenakan kondisi yang masih masa pandemi covid 19, pemerintah melalui BPS Nasional melakukan sensus dengan penyesuaian tata baru pelaksanaan, yang terdiri dari : Penyesuaian moda pembelajaraan bagi para petugas, yang biasanya dilakukan tatap muka diubah menggunakan pembelajaran mandiri melalui TVRI dan RRI, Penerapan protokol kesehatan yang ketat – Petugas dilengkapi dengan masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer – menerapkan physical distancing, Menerapkan zonasi moda pengumpulan data serta yang terpenting dan perlu diperhatikan oleh seluruh nasyarakat bahwa Sebelum terjun ke lapangan, disebutkan pula bahwa petugas sensus harus menjalani rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan sudah bagus.
Manfaat Sensus Penduduk
Sensus penduduk pada tahun 2020 ini memili keunikan selain karena dilakukan dengan dua tahapan/cara yaitu online dan offline, juga menjadi langkah awal pemerintah untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia, dimana sebelumnya data di BPS dan Dukcapil selalu berbeda, karena perbedaan dalam menentukan konsep “penduduk”. “Selama ini banyak orang tidak tinggal sesuai alamat di Kartu Keluarga (KK). Padahal konsep ‘penduduk’ menurut BPS adalah tempat penduduk biasa tinggal, tidak melihat KK, Apabila sensus penduduk sudah selesai dilakukan, maka akan tersaji data penduduk yang sudah terpadu. “Di satu data nantinya juga akan terlihat berapa jumlah penduduk yang tinggal sesuai alamat KK dan berapa yang tidak.
Oleh karenanya sangat penting menjelaskan bahwa sensus penduduk 2020 dilaksanakan untuk mendapatkan jumlah dan karakteristik penduduk sesuai dengan domisili di mana biasa mereka tinggal. Hal itu akan membantu pemerintah daerah dalam menyusun program-program kependudukan dan sosial, antara lain dalam bidang: transportasi, komunikasi, tata ruang dan lingkungan, perumahan, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
Dikarenakan pentingnya kegioatan sensus penduduk ini, pemerintah tidak bosan-bosannya mengingatkan dan mengajak kita semua untuk berpartisipasi dan menyukseskan kegiatan tersebut.
Ayo pastikan diri anda tercatat. (KH74)
