Home Opini / Artikel Mengenal Karakteristik Bencana

Mengenal Karakteristik Bencana

150
0
SHARE

Bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dapat menimpa siapa saja, kedatangannya yang tiba-tiba cenderung mengakibatkan kerugian harta benda dan jiwa yang tidak sedikit. Pada umumnya bencana yang terjadi karena faktor geologi seperti gempa bumi tsunami dan letusan gunung api, lalu terdapat bencana yang disebabkan faktor hydrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan gelombang pasang, selain itu terdapat juga bencana kaena faktor biologi seperti kegagalan teknologi, pencemaran bahan kimia, wabah penyakit ternak dan tanaman. dan bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia. bencana ini dipicu oleh keserakahan manusia yang berujung pada konflik kepentingan seperti perang. Berdasarkan catatan BNPB sampai dengan akhir Oktober 2018 jumlah kejadian bencana di Indonesia mencapai 1.999 kejadian dengan jumlah korban jiwa lebih dari 4000 nyawa melayang.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak jenis bencana tidak terkecuali Kabupaten Sumbawa, menurut buku Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yang diterbitkan oleh BNPB tahun 2013. Kabupaten Sumbawa berada pada urutan 292 dari 497 kabupaten/kota yang ada di Indoensia dengan skor 150 dan masuk kedalam kelas resiko tinggi terhadap bencana. Dengan kelas resiko bencana tersebut penting bagi kita untuk mengenal karakteristik bencana sehingga akan lebih memudahkan bagi kita untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan yang dilakukan dengan cara (1). Membiasakan diri untuk hidup ramah dengan alam terutama diwilayah yang memiliki kerentanan terhadap bencana. (2). Mengetahu tanda-tanda awal bencana. (3). Melakukan pemetaan pada daerah rawan bencana. (4). Menyusun perencanaan yang baik ketika terjadi bencana dan pra bencana. (5).menyiapkan sumber daya yang handal dan tangguh dalam menghadapi bencana.

Tulisan ini mencoba merangkum beberap jenis bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Sumbawa dengan karakteristiknya masing-masing sehingga akan memudahkan bagi kita untuk mengenal tanda-tanda awal yang ditimbulkannya.

  1. Banjir

Banjir merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan volume air disuatu wilayah dan merendam suatu daerah atau dataran. Banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa merupakan fenomena tahunan yang terjadi karena adanya faktor perubahan cuaca. Berdasarkan sumber datangnya air, banjir yang terjadi dapat dikelompokan kedalam beberapa kategori, yakni :

  1. Banjir yang disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan diwilayah hulu yang melebihi kemampuan daya tampung sungai.
  2. Banjir yang disebabkan meningkatnya permukaan air sungai akibat terjadi pasang laut akibat terjadinya badai.
  3. Banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul atau bendungan pengendali banjir.

Penyebab terjadinya banjir antara lain :

  1. Intensitas curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama.
  2. Terjadinya penggundulan hutan yang dilakukan untuk kepentingan industri atau perkebunan.
  3. Berkurangnya daerah resapan air.
  4. Terjadinya badai besar yang mengindikasikan akan terjadinya peningkatan permukaan air laut.                                                                                                                                                                                                                                2. Tanah Longsor

Tanah longsor diartikan sebagai gerakan tanah atau batuan dalam jumlah banyak yang menuruni lereng akibat tidak stabilnya permukaan tanah. Terdapat beberapa penyebab tanah longsor, yakni :

  1. Gempa bumi yang menyebabkan permukaan tanah yang berada dilereng-lereng gunung atau permukaan yang tinggi bergeser dan bergerak kearah bawah.
  2. Penggalian kaki lereng gunung yang dilakukan secara serampangan untuk kepentingan ekonomis dan berakibat lereng kehilangan daya penyangga.
  3. Berkurangnya pepohonan yang berada dilereng gunung yang berakibat tanah kehilangan daya ikatnya.

Sebelum terjadinya longsor terdapat tanda-tanda yang terlihat, yakni :

  1. Terjadinya runtuhan tanah dalam jumlah kecil dan berlangsung terus menerus dari atas lereng.
  2. Munculnya rembesan mata air yang terjadi dalam jumlah banyak dan terus menerus.
  3. Terdapat pohon atau tiang yang miring searah dengan kemiringan lereng.
  4. Hujan yang terjadis ecara terus menerus dan memunculkan retakan memanjang pada permukaan tanah.

 

  1. Kekeringan

Kekeringan dapat terjadi karena menipisnya jumlah ketersediaan air yang jauh dibawah  kebutuhan air yang diperlukan untuk kebutuhan hidup masyarakat atau untuk kepentingan pertanian. Terdapat beberapa gejala terjadinya kekeringan disuatu wilayah, yakni :

  1. Menurunya intensitas curah hujan yang jauh dibawah normal dalam satu musim.
  2. Pasokan jumlah air tanah dan air permukaan yang mulai berkurang.
  3. Peerubahan cuaca yang menyebabkan siklus musim kemarau menjadi lebih panjang dari biasanya.

  1. Kebakaran hutan dan lahan

Kebakaran hutan atau lahan adalah kondisi dimana suatu kawasan dilalap api dan tidak terkendali yang dapat menimbulkan dampak ikutan berupa bencana asap. Kebakaran hutan atau lahan dapat diperinci penyebab terjadinya adalah sebagai berikut :

  1. Munculnya aktifitas manusia yang menggunakan api dikawasan hutan.
  2. Musim kemarau yang panjang yang menyebabkan menurunnya kelembaban udara.
  3. Terdapat unsur ketidaksengajaan dari manusia yang membuang puntung rokok

  1. Gempa bumi

Gempa bumi adalah peristiwa terjadinya getaran atau guncangan dipermukaan bumi yang disebabkan karena adanya aktifitas tumbukan lempeng bumi. Pulau Sumbawa masuk dalam lingkaran ring of fire. Ring of fire sendiri adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.

Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Kondisi geografis ini di satu sisi menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa, dan tsunami namun di sisi lain menjadikan Indonesia sebagai wilayah subur dan kaya secara hayati.

Debu akibat letusan gunung berapi menyuburkan tanah sehingga masyarakat tetap banyak yang tinggal di area sekitar gunung berapi. Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga panas bumi yang dapat digunakan sebagai sumber tenaga alterna Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5-6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra

 

  1. Tsunami

Tsunami adalah serangkaian gelombang laut besar mengarah kedaratan dalam waktu singkat. Tsunami ini terjadi karena adanya pergeseran lempeng didasar laut yang disebabkan oleh terjadinya gempa bumi. Terdapat beberapa penyebab tsunami yakni :

  1. Terjadinya pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan terjadinya guncangan hebat didasar laut.
  2. Letusan gunung api bawah laut.
  3. Jatuhnya benda langit/meteor dalam ukuran besar dilaut lepas yang menyebabkan timbulnya gelombang raksasa.

Dengan mengetahui jenis dan karakteristik bencana diharapkan kita akan dapat mengetahui tanda-tanda awal sebelum terjadinya bencana sehingga masyarakat memiliki waktu untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan. Wasalam (indra).

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here