Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Sumbawa Rachman Ansori, MSE menyampaikan rilis tentang Presisi Statistik Tinjauan Perekonomian Kabupaten Sumbawa sampai dengan Triwulan I Tahun 2021, pada hari Senin (22/3/2021) di ruang kerjanya.
Didampingi Kabid Statistik Jufrie, S.Si, MM, Ansori menyampaikan bahwa Ekonomi Kabupaten Sumbawa Tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan 4,13% (c-to-c) dibandingkan tahun 2019.
Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa berada di bawah angka rata-rata pertumbuhan Provinsi NTB yang berada angka -0,64%.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Sumbawa Pada Tahun 2020 mencatat pertumbuhan negatif mengalami kontraksi dibanding tahun 2019.
Angka pertumbuhan PDRB ADHK merupakan besar pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil.
Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa mencatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa selama tahun 2020 tumbuh negatif secara tahunan.
Hal ini ekivalen dengan pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional yang disebabkan karena dampak pandemi global COVID-19.
“Perekonomian Kabupaten Sumbawa 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp14,457,968.42 Juta,” ujar Ansori.
Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.
Laju pertumbuhan ekonomi sangat penting diperhatikan selain melihat besaran nilai PDRB itu sendiri, karena dengan melihat laju berarti melihat kecepatan tumbuh suatu perekonomian. Geliat pun prospek perekonomian terlihat di sini.
Laju pertumbuhan ekonomi dilihat berdasarkan harga konstan tahun dasar 2010 dimaksudkan peningkatan perekonomian murni berasal dari peningkatan produksi saja terbebas dari pengaruh inflasi.
“Berdasarkan harga konstan tahun dasar 2010, nilai PDRB Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2020 mencapai 10.037.750,03 juta. Angka tersebut turun Rp432.876,47 juta dibandingkan Tahun 2019,” tambah Ansori.
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 29,56%; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 18,63%; Konstruksi 15,55%; Pertambangan dan Penggalian 7,23%.
Jasa Lainnya 5,31%; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2,86%; Industri Pengolahan 0,89%; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,82%; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,10%.
Sebaliknya, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan positif, di antaranya; Pengadaan Listrik dan Gas 12,45%; Informasi dan Komunikasi 10,79%; Jasa Keuangan dan Asuransi 6,42%.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,63%; Jasa Perusahaan 1,46%; Real Estat 0,72%; Jasa Pendidikan 0,49%; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,28%.
Melihat prospek perekonomian Kabupaten Sumbawa tahun 2021, Pemerintah tetap optimis terhadap perekonomian Kabupaten Sumbawa tahun 2021.
“Walaupun tetap mengingatkan agar kewaspadaan tetap dijaga di tengah gejolak situasi regional, nasional dan global yang dinamis di tengah dalam situasi pandemic Covid-19 yang masih terjadi,” kata Ansori.
Optimisme Pemerintah tersebut antara lain berdasarkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 yang dinilai baik meskipun kondisi perekonomian penuh dengan ketidakpastian dan berubah secara cepat dan dinamis.
Untuk tahun 2021, dengan kinerja APBD 2020 yang menunjukkan momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup across the board kuat terutama sektor yang tumbuh positif dan signifikan untuk tetap menjaga momentum ini.
Optimisme itu semakin kuat jika melihat perekonomian saat ini yang sudah beradaptasi denga kondisi pandemic yaitu cukup solid dan adaptif terhadap COVID-19, yang juga dapat didukung dengan upaya dorongan pemerintah pusat meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru
Lebih lanjut, Kabid Statistik Jufrie menambahkan bahwa struktur PDRB Kabupaten Sumbawa menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian Kabupaten Sumbawa masih didominasi oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 39,86%; diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16,25%; serta Konstruksi 12,17%.
Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 68,08%.
Selain itu Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah/wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita. yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk.
Dengan demikian besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per kapita. sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat perlu bagi tercapainya kesejahteraan. Ukuran kesejahteraan memang sulit tercakup dalam satu indikator yang komprehensif. karena masalah aspek multidimensi yang melatar belakanginya.
Namun demikian. banyak literatur dan kajian akademik yang menggunakan berbagai alternatif. di antaranya adalah dengan pendekatan variabel PDRB per kapita.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Sumbawa atas dasar harga berlaku dari Tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan trend meningkat secara konsisten sedangkan pada tahun 2020 mengalami kontraksi (pertumbuhan minus). Pada Tahun 2015 PDRB per kapita tercatat Rp23.32 juta.
Secara nominal terus mengalami kenaikan hingga tahun 2019 mencapai Rp32.32 juta dan tahun 2020 turun ke angka Rp28,36 Juta.
Laju pertumbuhan ekonomi yang yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk menyebabkan PDRB per kapita senantiasa bertumbuh dari tahun ke tahun, sehingga tahun 2020 karena perekonomian mengalami kontraksi pertumbuhan sementara pertumbuhan penduduk terus tumbuh, maka menyebabkan menurunnya besar PDRB Perkapita,” tutur Jufrie.
Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa tahun 2020 berdasarkan hasil Sensus 2020 adalah sebesar 509.753 jiwa dan PDRB ADHB sebesar 14.457.968,42 ribu rupiah sehingga PDRB Perkapita sebesar 28.362,69 ribu rupah atau Rp28,36 juta.
“Untuk itu, kebijakan yang tepat harus cermat untuk dirumuskan dalam merespons perlambatan ekonomi akibat wabah COVID-19 ini menjadi faktor penting dalam kebangkitan dari perlambatan ekonomi, yang secara structural sudah berada di jalur yang baik dalam proses pemulihan ekonomi,” kata Jufrie. (ra)