Home Cerita Inspirasi TAK KENAL LELAH, PASANGAN KAKEK-NENEK TETAP SEMANGAT MENGAIS REZEKI DIUSIA SENJA

TAK KENAL LELAH, PASANGAN KAKEK-NENEK TETAP SEMANGAT MENGAIS REZEKI DIUSIA SENJA

305
0
SHARE

Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – Dengan modal seadanya, disebuah rumah gubuk sederhana, sepasang kakek-nenek membuka usaha  kecil berupa kios sembako, yang berlokasi pada pemukiman baru yang disekelilingnya tinggal beberapa warga dan para pengrajin bata merah yang datang dari berbagai daerah. Kakek tersebut bernama Amak Jumiri (68 Tahun) berasal dari Desa Mujur Kecamatan Mujur Praya Lombok Tengah,  bersama istrinya nenek Jumilah (65 tahun), yang selalu setia menemaninya saat menjaga kios kecilnya, dan usahanya ini sudah berjalan dua tahun lamanya.

Ketekunan keduanya dalam  menjalankan  usaha begitu ulet, isi kios yang dipajang pada depan kiosnya selalu diminati oleh pembeli disekitarnya, dari anak-anak hingga orang dewasa ramai datang membeli setiap hari, terkadang sampai stok yang ada habis tak tersisa. jika mereka kecapaian kadangkala mereka berdua saling bergantian menjaga kiosnya dan manakala saat pembeli banyak yang datang, maka sering meminta bantuan salah seorang anaknya yang sudah menikah dan menetap agak jauh dari kiosnya, itupun jika tidak ada kesibukannya.

nenek Jumilah sang istri yang setia menemani kakek jumiri

Sepasang kakek-nenek Amak Jumiri dan Jumilah datang ke Sumbawa sebelum tahun 1965, dan sudah menetap dibeberapa tempat, terakhir di Bangkong sudah berjalan 10 tahun lamanya, awalnya diajak ke sini oleh anaknya, namun karena mencetak bata merah pekerjaan yang cukup berat bagi orang seusianya, sehingga memilih untuk berjualan kecil-kecilan di gubuk mungilnya, katanya alhamdulillah pak setiap hari selalu laris manis datang pembelinya.

Masih menurutnya, selama saya dan istri masih diberikan kesehatan oleh Yang Kuasa, saya tetap semangat berusaha berjualan ini, karena walaupun ada anak-anak, saya tak mau tergantung kepada mereka, karena mereka juga memiliki beban keluarga, saya berusaha pelan-pelan pak yang penting tidak minta-minta, apalagi tergantung kepada orang lain, itu artinya sama dengan menambah beban hidup orang lain, biar sudah orang lain menilai kami begini-begitu yang penting kami makan dari rezeki yang halal. Maaf ya pak, bergegas sang kakek layani pembeli sambil pergi mengakhiri kata-katanya. (manaja)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here