Home Budaya Basiru (Gotong Royong), Masih Eksis Ditengah Hantaman Budaya Individualisme

Basiru (Gotong Royong), Masih Eksis Ditengah Hantaman Budaya Individualisme

1033
0
SHARE

Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – Sebagai masyarakat Sumbawa tentu mengenal istilah Basiru, yaitu kegiatan saling bantu membantu antara beberapa orang atau kelompok masyarakat secara bergiliran yang bertujuan untuk meringankan beban pekerjaan mereka masing-masing dan jika dikerjakan sendirian akan dirasakan bebannya berat dan memakan waktu yang cukup lama. misalnya Kagiatan basiru ini sering dilaksanakan oleh  beberapa orang atau kelompok tani saat menjelang musim tanam ataupun saat musim panen hasil pertanian tiba.

Panen jagung dengan sistem basiru

Sumbawa sebagai salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki potensi produksi jagung yang cukup besar, para petani jagung memiliki lahan masing-masing yang akan di manfaatkan untuk penanaman jagung, dan untuk mempersiapkan atau membersihkan lahannya mereka biasanya  melakukan dengan sistim basiru, bahkan kegiatan basiru ini sering dilaksanakan saat penanaman atau pun saat panen dilaksanakan. Sungguh terasa semangat dan pekerjaan yang dikerjakan akan dapat diselesaikan dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Manfaat dari basiru ini, memupuk rasa kebersamaan dan menekan biaya pengeluaran yang lumayan besar dimana sebelumnya harus dikeluarkan oleh petani jagung, bahkan banyak diantara mereka melakukan peminjaman modal kepada lembaga keuangan maupun terhadap orang perorangan yang menginves modalnya kepada para petani. Selain itu juga basiru ini sangat efektif dalam menyelesaikan pekerjaan karena dikerjakan dengan bersama-sama sesuai dengan peribahasa yang mengatakan bahwa seberat apapun pekerjaan itu jika dikerjakan secara bersama-sama, maka bebannya akan terasa ringan.

Ada beberapa kelompok tani jagung di Samota, jika waktu panen telah tiba, para anggotanya selalu menerapkan sistim basiru ini, yang jadwalnya telah mereka tetapkan antara anggota yang satu dengan yang lainnya, salah satunya kelompok Tani Liang Sembang, sejak awal dibentuk, para pengurus dan anggotanya selalu solit, karena kelompok ini selalu terbuka dan saling bahu membahu dengan sesama anggota dalam rangka melestarikan basiru sebagai budaya tau samawa. (Manaja)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here