Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – Keberadaan sebuah pelabuhan bagi suatu daerah dewasa ini tidak dapat dipungkiri teramatlah penting, bahkan kalau boleh dikatakan kemajuan ekonomi suatu daerah bergantung seberapa lancarnya arus keluar masuk barang yang saat ini sebagian besar masih dilakukan melalui jalur laut dikarenakan secara biaya sangat murah bila dibandingkan jalur lainnya.
Menyadari pentingnya ketersediaan pelabuhan untuk mendorong kemajuan daerah, pemerintah Kabupaten Sumbawa terus berupaya melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak terkait diantaranya PT. Pelindo III. melalui pendekatan yang intensif telah membuahkan hasil dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pelindo III.
Bertempat di Kantor Perwakilan PT. Pelindo III (Persero) Jakarta, Rabu (20/11) Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril B.Sc didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Kabag Humas dan Protokol, menandatangani MoU bersama rektur PT. Pelindo III Surabaya, Doso Agung, tentang Kerjasama Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong di Desa Teluk Santong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa yang akan dimulai pada tahun 2020 mendatang.

Penandatanganan MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil survey dan analisa data yang telah dilakukan PT. Pelindo III bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk mendapatkan data lengkap di lokasi rencana pembangunan pelabuhan. Dari hasil survey dan analisa data dinyatakan bahwa pembangunan Pelabuhan Teluk Santong layak dilakukan.
Pelabuhan Teluk Santong sendiri diproyeksikan akan memiliki kapasitas lebih besar dari pelabuhan badasa yang sudah ada saat ini serta diproyeksikan untuk melayani masyarakat diwilayah timur Kabupaten Sumbawa bahkan sampai Kabupaten Dompu dan Bima. Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, B.Sc. optimis bahwaPembangunan Pelabuhan Teluk Santong sendiri dapat dilakukan pada tahun 2020.
Untuk mengejar target terbangun 2020, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menurut L. Suharmaji Asisten Perekonomian dan Pembangunantengah berupaya mempercepat proses tukar menukar kawasan, penyelesaian dokumen AMDAL dan mempercepat pembangunan akses jalan menuju titik lokasi pelabuhan. masih menurut Lalu Suharmaji saat ini juga sedang disiapkan beberpa dokumen diantaranya Feasibility Study (FS) yang sudah dimulai sejak 2014, kemudian sedang proses pengalih fungsian lahan sekitar 300 hektar yang masuk dalam kawasan, selain itu disain akses jalan sepanjang 4,5 km sejak tahun 2017. lebih lanjut beloau memastikan akan menuntaskan dokumen yang sebagian belum selesai pada tahun ini juga.
Disebutkan bahwa pembangunan Pelabuhan Teluk Santong juga untuk mendukung industrialisasi dan mempermudah eksport barang serta menggeliatkan perekonomian masyarakat karena akan ada banyak tenaga kerja lokal yang dapat diserap dan masyarakat sekitar pelabuhan juga akan mendapat penghasilan tambahan dengan adanya aktivitas eksport di Pelabuhan Teluk Santong. (KH74)