Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – Tidak ada yang menyangka dan membayangkan bahwa pada malam Minggu tanggal 19 Agustus 2018 tengah malam Pulau Sumbawa khususnya Kabupaten Sumbawa begitu mencekam, Ribuan manusia keluar kejalan-jalan berhamburan masing-masing mengkhawatirkan keadaan diri dan keluarganya, ada yang berteriak tetapi tidak sedikit yang masih ingat dan menyebut Asma Alloh memohon perlindungan.
Gempa dengan Magnitudo 7 tepatnya 6.9 malam itu mengguncang Kabupaten Sumbawa, membangunkan lelap penduduknya. Kemudian berita yang terdengar tiga atau empat kecamatan mengalami dampak terparah, ribuan rumah, gedung sekolah, tempat ibadah dan kantor instansi pemerintah di tiga atau empat kecamatan itu hancur sebagian besar luluh lantak rata dengan tanah, bahkan disatu pulau yang dulu dinobatkan sebagai pulau terpadat didunia Pulau Bungin puluhan rumah warga terbakar karena tertimpa tiang listrik yang ambruk akibat guncangan gempa yang begitu dahsyat..
Malam itu kesibukan yang luar biasa terus terjadi, kumpulan orang-orang terlihat dimana-mana, ada yang berkumpul sekedar mengingat kembali kejadian yang baru saja terjadi tapi ada juga yang sedang mempersiapkan tenda-tenda untuk istirahat bagi keluarga mereka pada malam itu.
Kabar yang menyedihkan, Pasien RSUD Kabupaten Sumbawa berhamburan dan pada malam itu juga dievakuasi untuk dipindahkan ke Lapangan Kantor Bupati Sumbawa, tenda-tenda darurat didirikan, peralatan-peralatan medis dipindahkan. Malam itu Rumah Sakit darurat berdiri, keselamatan pasien jadi tujuan utama, para pekerja medis dari perawat sampai dokter terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Keesokan harinya, samar-samar sampai ke telinga, selain merusak bangunan, gempa malam itu juga mengakibatkan korban jiwa, enam orang meninggal dunia sementara 24 orang lainnya terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh.
Kerasnya guncangan gempa membuat warga Pulau Sumbawa trauma dan memilih mengungsi di tenda posko induk dan tenda-tenda swadaya bahkan ada yang tetap tidur diteras rumah.
Baru kemarin kita bersedih, kita berduka akan nasib saudara-saudara kita di Lombok yang lebih dulu diguncang bahkan berkali-kali. Sama-sama kita bahu-membahu membantu saudara kita di sana tak disangka hari ini kami di Pulau Sumbawa mengalami hal yang sama. harapan kami semoga masih ada tenaga yang tersisa untuk membantu kami di Pulau Sumbawa.(KH74)