Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – “Laju Pertumbuhan IPM Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 mengalami peningkatan yang menggembirakan, bahkan melampaui laju pertumbuhan Provinsi NTB”. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Rachman Ansori, pada Selasa pagi (3/9/2019).
Ansori mengatakan bahwa pernyataan ini didasarkan pada Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Nomor 02/8/Th.II, tanggal 28 Agustus 2019. Berdasarkan berita resmi tersebut Ansori menguraikan bahwa IPM Kabupaten Sumbawa tumbuh 1,41 persen menjadi sebesar 66,77 di Tahun 2018 naik 0,93 poin dari tahun 2017. Walaupun demikian level IPM Kabupaten Sumbawa masih bertahan di kategori sedang sekaligus bertahan di peringkat keenam se-Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Semua komponen pembentuk IPM mengalami peningkatan di Tahun 2018, antara lain Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat menjadi 66,90 tahun dengan peningkatan sebanyak 0,32 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) meningkat menjadi 12,90 tahun dengan penambahan sebanyak 0,05 tahun, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkatmenjadi 7,72 tahun dengan penambahan sebanyak 0,18 tahun, dan Pengeluaran Per Kapita Per Tahun bertambah menjadi Rp 9,028 juta dengan peningkatan sebesar Rp 444 ribu.
Secara umum, dalam kurun waktu delapan tahun terakhir perkembangan IPM Kabupaten Sumbawa menunjukkan tren yang terus meningkat dan cenderung mengejar ketertinggalan dengan angka provinsi.
IPM Kabupaten Sumbawa meningkat dari 60,93 pada Tahun 2010 menjadi 66,77 pada Tahun 2018. Selama periode 2010 – 2018, IPM Kabupaten Sumbawa tumbuh 9,58 persen dengan status capaian IPM sedang. Selama empat tahun terakhir laju pertumbuhan IPM Kabupaten Sumbawa berada di atas laju pertumbuhan provinsi.
Pada Tahun 2018, laju IPM Kabupaten Sumbawa sebesar 1,41 persen, sedangkan laju provinsi hanya 1,08 persen. Meskipun tiga tahun terakhir pertumbuhannya melambat, jika laju tersebut bisa terus dipertahankan di atas laju provinsi, sangat optimis IPM Kabupaten Sumbawa akan mampu melampaui IPM provinsi.
Pengukuran pembangunan manusia memperhatikan tiga aspek dasar yang sangat esensial, yaitu : umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Dua aspek dasar, kesehatan dan pendidikan, merupakan kapabilitas dasar yang perlu dimiliki untuk meningkatkan potensi manusia. Tiap komponen memiliki andil yang sama dalam membentuk angka IPM. Semakin tinggi komponen, semakin tinggi pula angka IPM.
Dari aspek usia harapan hidup di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2018 sebesar 66,90 tahun. Artinya, bayi yang lahir pada Tahun 2018 memiliki peluang hidup selama 66,90 tahun, lebih lama 0,32 tahun dibandingkan dengan bayi yang lahir pada tahun sebelumnya. Selama delapan tahun, hasil dari kinerja pembangunan bidang kesehatanberhasil menaikkan usia harapan hidup sekitar 2,27 tahun lebih lama. Sedangkan selama periode 2016-2018 kinerja bidang kesehatan berhasil menaikkan usia harapan hidup rata-rata sekitar 0,29 tahun atau lebih baik dari periode 2010-2015 yang berhasil menaikkan usia harapan hidup rata-rata sekitar 0,28 tahun.
Lebih lanjut, dari aspek harapan lama sekolah di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2018 sebesar 12,90 tahun yang bermakna bahwa penduduk yang berusia 7 tahun pada Tahun 2018 diharapkan akan mampu menempuh pendidikan selama 12,90 tahun di masa yang akan datang atau setara dengan jenjang perguruan tinggi semester 2, dan berpeluang menikmati pendidikan sebesar 0,05 tahun lebih lama dibandingkan dengan penduduk pada usia yang sama pada Tahun 2017.
Sinyal positif membaiknya kualitas pendidikan manusia Kabupaten Sumbawa semakin diperkuat dengan peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Pada Tahun 2010, RLS Kabupaten Sumbawa hanya sebesar 6,84 tahun atau hanya sampai kelas 7 pendidikan menengah pertama, tetapi pada Tahun 2018 mencapai 7,72 tahun atau setara dengan kelas 8 pada pendidikan menengah pertama. Dalam rentang waktu tersebut, berhasil menaikkan rata-rata lama sekolah menjadi 0,88 tahun lebih lama.
Sedangkan dari aspek standar hidup layak Pengeluaran per kapita di Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2018 mencapai 9,028 juta rupiah per tahun. Artinya, untuk memenuhi kebutuhan hidup pada Tahun 2018 rata – rata penduduk di Kabupaten Sumbawa harus mengeluarkan uang sebesar 9,028 juta rupiah per tahunnya atau 752,33 ribu rupiah per bulan, meningkat 444 ribu rupiah dibandingkan dengan pengeluaran tahun sebelumnya.
“Tren pengeluaran yang semakin meningkat menunjukkan semakin menguatnya daya beli. Menguatnya daya beli mengindikasikan kehidupan perekonomian penduduk yang semakin membaik”, ujar Ansori.
Pengeluaran per kapita Kabupaten Sumbawa dari tahun ke tahun masih di bawah angka provinsi. Meskipun demikian, rata – rata pertumbuhan delapan tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang cukup baik yaitu 3 persen per tahun dengan kenaikan sebesar 1,890 juta sekaligus berhasil mempersempit jarak antara pengeluaran per kapita provinsi.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas kesehatan, pendidikan, dan kemampuan pemenuhan kebutuhan di Kabupaten Sumbawa semakin membaik”, pungkasnya. (ra/mckabsumbawa)
Sumber : Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Nomor 02/8/Th.II