Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Sore ini KPH Puncak Ngengas Batulanteh kembali berikan bantuan kemasan sebagai bentuk dukungan pengembangan produk HHBK yang dikelola oleh BUMDesa Sahabat Desa Semamung yaitu Madu Hutan Sumbawa “Reaktif” jenis lebah Apis Dorsata.
Sebelumnya, BUMDesa Sahabat Desa Semamung ini sudah sering menerima pembinaan terkait pengelolaan Madu Hutan dengan jenis Apis Dorsata mengingat jenis lebah ini adalah lebah liar dan susul dibudidayakan sehingga pengaruh lingkungan atau ekosistem harus dijaga dan diarahkan agar para petani madu tetap diberikan edukasi pengelolan kawasan pemanenan madu ini.
“Dukungan yang diberikan oleh KPHP PNBL kepada BUMDesa Sahabat Desa Semamung ini tidak hanya dalam bentuk edukasi, melainkan sebelumnya sudah pernah diberikan bantuan alat penunjang seperti pengukuran % KA madu dan alat seales kemasan” ujar Burhanuddin selaku Manager BUMDesa Sahabat Desa Semamung.
“mengingat bantuan promosi dari KPH dan berbagi instansi pemerintah lainnya membuat kami harus terus berinovasi dalam model kemasan” terangnya. untuk itu kali ini kami memohon bantuan pengadaan kemasan dan Alhamdulillah kali ini kami kembali mendapatkan bantuan kemasan dengan 3 jenis bahan yang berbeda dengan ukuran yang berbeda pula, sehingga menambah inovasi dalam soal kemasan” ujar Burhanuddin diakhir penjelasannya.
Pada saat penerimaan bantuan Kemasan HHBK dari Kepala KPHP PNBL Dadan Kuswardhana, S.Hut yang didampingi oleh Kasi Perencanaan Habibi, S.Hut di Kantor KPHP PNBL tidak hanya BUMDesa Sahabat Desa Semamung yang hadir dan mendapatkan bantuan akan tetapi turut pula hadir beberapa HHBK binaan dari Batu Dulang dan Serading.
Pemberian bantuan kemasan diberikan oleh Kepala KPHP PNBL secara simbolis kepada Menejer BUMDesa Sahabat Desa Semamung sekaligus pemberian bantuan stup madu trigona agar Unit Usaha Madu yang dikelola BUMDesa tidak hanya madu hutan melainkan juga berinovasi dengan adanya Madu Hitam atau madu trigona yang cukup mudah dibudidayakan.
“Bantuan ini saya harap dapat menjadi stimulus yang bersinergi postif dengan berbagai kreatifitas pelaksanaan di lapangan antara KPH, BUMDesa dan pelaku usaha HHBK di lapangan agar terciptanya rasa cinta dan peduli akan sumber lokasi penghasil produk yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di lingkar hutan” Dadan Kuswardhana, S.Hut.