Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Lomba Tata Rias dan Tenun Nusantara yang diselenggarakan oleh Shandra Love menarik perhatian dan minat banyak pelaku tata rias dan desainer asal Indonesia yang berada di Hongkong untuk menunjukan kemampuannya di ajang tersebut. Event yang diselenggarakan di Sai Ying Pun Community Center Hongkong (29/09/2019) selama satu hari ini diikuti oleh kurang lebih 200 peserta yang berasal dari BMI (Buruh Migran Indonesia Hongkong).
Berdasarkan informasi dari salah satu BMI asal Sumbawa Khadijah Regita Wirawan yang mengikuti lomba tersebut menuturkan bahwa ajang ini diselenggarakan bukan hanya untuk kompetisi semata, ajang ini juga diselenggarakan dengan tujuan menjalin silaturahmi para BMI dengan motto Indonesia Bersatu Maju untuk Bangsa dan Negara.
Shandra Love bekerja sama dengan KJRI sehingga berhasil menyelenggarakan event ini khusus para BMI yang memiliki talent dalam dunia fashion dan tata rias. Tidak terkecuali Khadijah Regita Wirawan yang merupakan BMI asal Sumbawa juga ikut terjun dalam kompetisi ini dengan membawa dua model dan mengangkat dua kain tenun tradisional dari NTB yaitu kain tenun Kere Alang dari Kabupaten Sumbawa, dan Kain Tenun Lombok. Kedua kain tenun ini dirancang dan di desain oleh Khadijah seorang diri dengan menggabungkan beberapa mahkota kombinasi dan modifikasi agar sesuai dengan tema Tenun Nusantara yang diikuti. Tidak hanya sebagai desainer, Khadijah juga menjadi Mike Over untuk kedua model tersebut.
Dengan berbagai perjuangan yang ia tuturkan selama mengikuti lomba tersebut, akhirnya lelah Khadijah terbalaskan karena pada event tersebut ia berhasil meraih juara 2 untuk model Kain Tenun Sumbawa, dan juara harapan 4 untuk model keduaya yaitu model Kain Tenun Lombok. “Saya yakin sudah berusaha dengan sangat maksimal dalam event ini, akan tetapi hasilnya tetap saya serahkan sepenuhnya kepada dewan juri, dan Alhamdulillah ketika model saya terpilih menjadi juara dalam event Shandra Love ini, tentu saya sangat bersyukur dan sangat bangga. dari sekian banyak peserta kita bisa terpilih menjadi yang trebaik adalah sebuah anugerah. Bukan hanya kemenangan yang membuat saya bangga, akan tetapi penghargaan ini saya terima pada saat saya memperkenalkan kain tenun khas NTB adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan pada diri saya pribadi karena diakui oleh Indonesia di tanah Hongkong ini” ujar Khadijah.
Dewan juri pada event yang diselenggarakan oleh Shandra Love ini berasal dari Indonesia Konde Kebaya yang merupakan Profesional Make Up. Sehingga kemenangan yang diperoleh pada saat ini tidak lantas membuatnya puas, karena ia kembali diundang untuk mengikuti event serupa pada tanggal 25 nanti tentunya masih banyak yang harus dipelajari dan dibenahi.
“Pada lomba Mike Up tanggal 25 nanti saya masih akan tetap menggunakan Kain Tenun Sumbawa karena memang saya mendapatkan undangan khusus untuk mengikuti event tersebut mewakili Indonesia. lebih detail tentang lomba event tersebut akan saya kabarkan kembali melalui media ini setelah saya mendapatkan informasi yang lebih jelas karena saat ini saya hanya mendapatkan informasi untuk mengikuti lomba saja dan yang pasti masih menggunakan desain dan mike up saya pribadi, terlebih lagi saya sangat antusias menggunakan Kain Tenun Sumbawa dan dari wilayah NTB lainnya karena saya bangga berasal dari Sumbawa, NTB. Selain itu, melalui media ini, saya memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat di Indonesia khsusnya Sumbawa agar saya tetap dalam keadaan baik di tanah rantau ini” tambah Khadijah.
Khadijah mengaku, kemenangan ini juga mnedapat support spiritual dari masyarakat di Tanah Samawa dan wilayah NTB lainnya. Di beberapa grup di media sosial Khadijah mendapatkan ucapan selamat yang begitu banyak. Selain itu, menurut Khadijah, pejabat pemerintah Kabupaten Sumbawa seperti dari DIsporabudpar dan Diskoperindag Kabupaten Sumbawa juga menghubunginya secara langsung dan memberikan dukungan serta banyak masukan untuk kemajuan di masa yang akan datang. “Saya semakin merasa kuat berada di tanah rantau ini, karena merasa tidak sendiri, Sumbawa dan NTB melihat dan mendukung saya bukan sebagai orang asing, melainkan sebagai keluarga dari NTB” (pm)