Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Desa menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mendorong ekonomi desa dengan penyaluran Dana Desa dan program pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tujuan BUMDes seperti dalam Permendesa PDT dan Transmigrasi No. 4/2015 adalah, meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.
Selain itu juga mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga, menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.
Untuk itu pendirian BUM Desa harus berorientasi pada kepemilikan bersama (pemerintah desa dan masyarakat), tidak hanya memberikan manfaat finansial (pajak, pendapatan asli desa) tetapi juga manfaat ekonomi secara luas (lapangan kerja, ekonomi berkelanjutan, dll).
Pentingnya desa sebagai ujung tombak dalam pembangunan masyarakat, mendorong setiap pemerintahan daerah menjadikan desa sebagai target utama pembangunan dengan mengembangkan berbagai program yang akan mendorong sebuah desa berkembang dan bergeliat dalam memajukan desa dan masyarakatnya. tak terkecuali pemeritah kabupaten Sumbawa, sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 6 tentang desa, pemda Sumbawa berusaha mengambil peran yang lebih besar lagi dengan mendorong desa untuk mengalokasi dana desa untuk tidak hanya digunakan dalam pembangunan fisik saja tetapi juga mendorong desa menggunakan dana desa untuk pengembangan Sumber daya manusia salah satunya meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Maka sejak sekitar tahun 2000an, beberapa desa dengan dorongan dan fasilitasi dari Bappeda dan Dinas PMD mendirikan BUMDes, salah satuntya walaupun termasuk yang masih baru adalah BUMDes Kerekeh.
Sebagaimana dikurip melalui laman FB salah satu pembina BUMDes Kabupaten Sumbawa, BumDes Krekeh tahun pertama bermasalah, karena pengurusnya tidak komitmen membangun BumDes dgn berbagai alasan dan bahkan dana BumDes digunakan sendiri oleh pengurus. Sikap tegas PemDes untuk memberhentikan dan meminta pertanggungjawaban pengurus adalah langkah tepat. Kemudian pemdes melalui MusDes memilih pengurus baru dan secara bertahap mampu bangkit dan bahkan pemberdayaan masyarakat petani mulai nampak dengan membudidayakan kelor dan melahirkan berbagai macam produk kelor. Kenapa kelor..??? Karena potensi desa Krekeh memang banyak kelor sebagai pagar lahan petani ladang. Atas dukungan DPMD KPH Batulanteh BumDes Krekeh terus fokus mengembangkan kelor dan produk turunannya.. ada teh kelor, jajanan stick kelor, masker berbahan kelor dan tepung kelor. Di LPJ tahun buku 2020 mampu memberikan PADes 12 juta dgn modal dari Dana Desa 85 jt dan Program KRABAT 190 Jt. Dan berbagai produk kelor yang sdh di pasarkan melalui toko toko besar di wilayah Sumbawa.. UD Ratna dan New Dinasty. (Ke Mart modern belum)…Salut: (KH74)