Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Tidak semua wilayah di Indonesia berkesempatan mendapatkan jaringan seluler dari operator telekomunikasi maupun Internet Service Provider (ISP) dan operator data center. Sebab, secara bisnis, wilayah 3T memiliki potensi yang marginal bagi penyelenggara telekomunikasi. Apalagi posisinya yang relatif terpencil.
Hingga kini, dari total 82.353 desa/kelurahan yang ada di Indonesia, masih ada sekitar 8.388 desa target USO,sementara jumlah BTS USO yang sudah terbangun baru 2,8% dari jumlah total wilayah target USO, sehingga masih ada sekitar 97,2% wilayah 3T serta perbatasan yang belum tergarap.
Angka tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Kemkominfo, khususnya BP3TI, yang menargetkan pemerataan jaringan seluler di wilayah 3T dan perbatasan rampung pada 2019. Maka BP3TI juga merencanakan berbagai strategi. Misalnya melibatkan masyarakat dalam Sayembara Bakti BP3TI tentang Pemanfaatan BTS USO.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) terus melakukan pemerataan sarana transformasi dan komunikasi di pelosok Indonesia.
Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah yang memiliki wilayah 3T, pada Rabu/7/8/2019 mendapat kunjungan langsung dari Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kemkominfo RI Anang Latief bersama beberapa jajaran Direksi BAKTI, GM Government Services Division PT. Telkom Rachmad Dwi Hartanto dan Indra Kusuma dari Ditjen PPI Kemkominfo RI.
Rombongan didampingi oleh Tim Teknis Sumber daya TI Dinas Komunikasi Informatika dasn Statistik Sumbawa melakukan trabas ke Desa Tepal dalam rangka monitoring akses telekomunikasi seluler dan akses Internet di daerah terpencil. dalam kesempatan tersebut Rombongan diterima langsung oleh Kepala Desa Tepal M. Ali yang sekaligus menyampaikan beberapa harapan terkait telekomunikasi dan internet yang ada di daerah terpencil di pegunungan Batulanteh khususnya Desa Tepal. (KH74)
