Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Dipagi hari aku terbangun teringat alan tanman yang aku tanam beberpa waktu yang lalu, bergegas aku mengambil alat siram untuk menyiram tanaman yang aku tanam sekitar dua bulan yang lalu itu. dua bulan yang lalu aku coba siapa tahu berhasil sawahku di peliuk Ujung Desa Penyaring aku tanami pohon duren dan kelengkeng.
Setelah selesai menyiram aku duduk sejenak sambil menikmati kopi yang ku bawa, aku berfikir bagaimana jika ada sebuah perkampungan di atas bukit Sampar Berora, Lutuk Lanu dan Bage Pamanto. Tentu suatu saat bukit tersebut akan menjadi ramai dan sempitnya lahan untuk beternak.
Hari ini saya melihat petani gembira karena jalannya sudah bisa dilalui. Jalan yang dibangun dari hasil swadaya para petani di kelompok tersebut menunggu aksi nyata pemerintah agar jalan tersebut ditingkatkan. Sembari saya menatap bukit yang ada dihadapan saya. Dalam benak sempat terfikir bagaimana jika ada sebuah perkampungan di atas bukit tersebut maka akan banyak cerita dan cinta yang lahir dari atas bukit tersebut. Bukit tersebut pada musim penghujan oleh petani dimanfaatkan untuk menanam jagung, Sedangkan jika musim kemarau lahan tersebut dijadikan tempat ternak (Lar).
Sebagai genarasi yang lahir saat ini. Saya terus mendorong agar pemerintah terus memperhatikan petani dan peternak. Karena petani dan peternak adalah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa saat ini. Dari petani kita dapat beras yang bagus dan dari peternak kita dapat daging yang higenis untuk kita makan.
Penyaring 20082020
Hermansyah Idris