Sumbawa Besar, RumahInformasiSamawa.com – Sebutan malar sangat akrab di telinga petani di Sumbawa, bagi mereka peran yang di laksanakan oleh malar ini cukup berat, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan malar itu ? malar adalah orang yang bertugas mengatur jadwal pembagian air di sawah untuk mengairi lahan yang akan ditanam oleh pemiliknya maupun tanaman yang telah ditanam agar tumbuh baik sesuai kebutuhan, seperti disawah Dusun bangkong Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas, terbentang terbenrang lahan persawahan yang cukup luas sekitar + 25 Ha dan pengairannya memakai sistem irigasi, dengan jumlah musim tanam pertahun sebanyak 3 kali musim tanam, untuk pengaturan pemakaian air bagi petani setempat, menggunakan tenaga malar artinya ada petugas yang di percayakan untuk mengatur pembagian air sesuai dengan kebutuhan petani.
Petugas yang ditugaskan untuk mengatur pembagian air itu, di percayakan kepada Pak Jana, umurnya 68 tahun bertempat tinggal di Dusun Bangkong dan sampai saat ini masih aktif menjalankan tugasnya, dari pengalamannya beliau menceritakan bahwa pekerjaan yang ia jalankan memang cukup berat, namun karena berangkat dari niat yang ikhlas dan tulus, ia bisa lalui dengan lancar sampai dengan saat ini, menurut Pak Jana, pekerjaan malar yang ia lakukan sudah lama ia jalani, dengan penuh suka dan duka. Ia merasakan suka ketika musim panen tiba, ia senang karena banyak petani setempat yang baru selesai panen memberikan padi atau uang sebagai tanda terima kasi atas jasanya pak jana memberikan air untuk dialiri ke tanamannya sehingga dapat berhasil dipanen. Disamping itu ia juga merasakan duka, ketika air pada musim kemarau, air yang diurus pak Jana sangat berkurang sementara kebutuhan bagi tanaman petani setempat kadangkala sulit diatur, karena ada diantara mereka yang tega melakukan pencurian air terutama dilakukan pada malam hari, sementara air tersebut telah dijadwalkan ke masing-masing petani, tapi karena orang tak sabar sehingga berani melakukan pencurian.
Menurutnya, diusia saya yang sudah cukup tua ini saya merasakan tenaga sudah mulai berkurang, sehingga pernah saya minta berhenti dua kali dari pekerjaan sebagai malar ini dan sudah sempat dirinya digantikan oleh orang lain, namun tak lama berselang, orang yang menggantikannya tak tahan dan meminta berhenti sebagai petugas malar, dan para petanipun mengharapkan diri saya agar bersedia kembali menjadi malar, sebenarnya saya berat menerimanya, namun karena petani beberapa kali datang menemuinya akhirnya sayapun bersedia, dengan syarat jangan ada yang nakal lagi mencuri air saat diberikan untuk orang lain, semuanya tertib jalankan kesepakatan, dan jika ada yang tidak taat menjalankannya maka tidak menutup kemungkinan saya akan minta berhenti dan tidak mau lagi menjadi malar.
Penghasilan menjadi malar alhamdulilla bisa untuk menambah kebutuhan keluarga saya, namun karena semakin hari semakin banyak kebutuhan keluarga, sehingga bersamaan dengan saya menjadi malar, saya juga melakukan pekerjaan memelihara sapi, dan sekarang sudah berjumlah 18 (delapan belas) ekor, dan jika sudah cukup untuk berangkat haji, maka nantinya saya akan jual, niat saya sudah lama makanya saya selalu berdoa kepada Allah SWT. agar tetap diberikan rezeki yang lancar dan kesehatan sampai akhir hayat dikandung badan, sehingga hidup ini dapat saya jalankan dengan sebaik-baiknya serta bermanfaat untuk orang banyak. Begitu kira-kira pak, dengan tersenyum mengakhiri kata-katanya, karena hari sudah dekat memasuki waktu magrib sehingga ia berpamitan pulang ke rumahnya. (manaja)