Home Inovasi Guru Program Guru BAIK: Menemukan Sisi Lemah Pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Program Guru BAIK: Menemukan Sisi Lemah Pendidikan di Kabupaten Sumbawa

407
0
SHARE

Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Saat ini Kabupaten Sumbawa tengah bergerak ke arah pendidikan yang lebih baik. Kehadiran INOVASI sebagai program kemitraan pemerintah Indonesia dengan Australia seakan membawa energi baru dalam menjawab tantangan-tantangan pendidikan di daerah ini.

Bersama para pemangku kepentingan di Sumbawa, tim INOVASI melaksanakan beberapa program rintisan yang berupaya memecahkan persoalan-persoalan yang cukup membelit dalam dunia pendidikan.

Salah satu permasalahan krusial dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dasar di Kabupaten Sumbawa adalah lemahnya kompetensi guru dalam merancang proses pembelajaran. Sering kali kesulitan belajar siswa disebabkan faktor penerapan strategi pembelajaran yang tidak sesuai.

Hal ini terjadi karena guru tidak memahami secara menyeluruh apa sesungguhnya yang menjadi latar belakang penyebab siswanya mengalami kesulitan belajar. Akibatnya, tingkat keberhasilan yang biasanya diukur dengan indikator hasil Ujian Nasional (UN) sering menunjukkan kenyataan yang kurang memuaskan.

Akar penyebab dari lemahnya mutu pembelajaran di Sekolah Dasar di Kabupaten Sumbawa terungkap dalam Diskusi Pendalaman Materi Program Guru BAIK (Belajar-Aspiratif-Inklusif-Kontekstual) yang dilaksanakan Tim INOVASI, di Aula SMAN 4 Sumbawa Besar, (13-14 Juli 018). Diskusi tersebut melibatkan peserta terdiri dari unsur pengawas sekolah, kepala sekolah, dan 13 orang Fasilitator Daerah (Fasda) Guru BAIK.

Sekedar diketahui, diskusi pendalaman materi Guru BAIK ini bertujuan memberikan pemahaman yang utuh kepada para pihak, terlebih Fasda Guru BAIK terkait teknik fasilitasi dalam berbagai kegiatan Guru BAIK yang akan dilaksanakan di kemudian hari.

Diskusi tersebut membahas lima komponen guru BAIK yaitu, kemampuan guru mengidentifikasi masalah pembelajaran, kemampuan menganalisis kesulitan belajar siswa, kemampuan mengembangkan gagasan solusi pembelajaran dan kemampuan mengembangkan evaluasi pembelajaran serta kemampuan menganalisis dan merefleksikan proses dan hasil pembelajaran.

Terkait kemampuan identifikasi masalah, salah satu alat kajian yang dipraktekkan adalah Diagram Fishbone. Teknik identifikasi ini untuk menemukan beberapa masalah dan akar masalah yang menjadi penyebab lemahnya kompetensi guru di Sumbawa sekaligus menemukan penyebab dan akar penyebab mengapa siswa mengalami kesulitan belajar.

Khusus dalam mengidenfikasi kesulitan belajar siswa, Fasda Guru BAIK, mengawalinya dengan memberikan contoh kasus kesulitan belajar siswa di salah satu SD. Peserta kemudian diminta mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa di kelas masing-masing.

Setelah itu, fasilitator lalu meminta peserta mempresentasikan hasil identifikasi sekaligus mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat yang diperoleh.

Kegiatan ini bertujuan agar guru atau peserta memiliki kesadaran pentingnya melakukan identifikasi penyebab dan akar-akar penyebab kesulitan belajar siswa sebelum merancang strategi pembelajaran, sehingga rancangan pembelajaran yang dibuat nantinya sesuai dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami siswanya.

Pada bagian lain dibahas penentuan prioritas penyebab kesulitan belajar siswa, mengingat tidak semua penyebab yang teridentifikasi bisa diatasi sekaligus. Dari semua penyebab yang teridentifikasi dicari penyebab utamanya. Sedangkan untuk menentukan penyebab utama didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang sudah disepakati.

Dalam mengeksplorasi gagasan solusi pembelajaran yang merupakan komponen ketiga program rintisan Guru BAIK, nampak sekali antusiasme peserta. Rupanya, selama ini mereka belum memahami bagaimana mengeksplorasi gagasan untuk menjadi pilihan-pilihan dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran.

“Ternyata seorang guru harus mengembangkan banyak ide untuk memperkaya solusi bagi pemecahan masalah pendidikan,” kata Kepala SDN Kerekeh, Syahruddin, S.Pd.

Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk kesadaran bahwa apa yang dipraktikkan sebelumnya sangat jauh dari pengetahuan yang diperoleh dari program pendampingan INOVASI.

Kepala SDN 1 Sampa, Kecamatan Unter Iwes, Muhammad Taufik, S.Pd, menyebutkan, Program Guru BAIK INOVASI telah berhasil menemukan sisi lemah pendidikan di Kabupaten Sumbawa. Ia merujuk pada hasil identifikasi masalah yang menyimpulkan bahwa salah satu persoalan mendasar rendahnya kualitas pendidikan di Sumbawa lantaran lemahnya komitmen guru dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik profesional. (*)

sumber : INOVASI

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here