Sumbawa Besar – Krisis identitas yang melanda sebagian besar masyarakat terutamanya generasi muda, mendorong sebagian komponen masyarakat yang peduli untuk memikirkan dan mengupayakan berbagai cara untuk terus membangkitkan dan mengingatkan kembali kepada jati diri yang sebenarnya. Beberapa waktu yang lalu bertempat di Lapangan Sepak Bola Sepakat Kecamatan Plampang digelar salah satu kegiatan sebagai upaya mengenalkan kembali masyarakat Sumbawa pada jati dirinya sebagai tau samawa, kegiatan ini diberi nama festival Samba, festifal ini sendiri dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Kab. Sumbawa Ir. Iskandar, D, M.Ec.Dev pada Minggu, 6 Agustus 2017.
Dalam sambutannya Ir. Ande sapaan akrab beliau, menyampaikan bahwa festival yang diagendakan setiap tahun di Kecamatan Plampang ini telah menjadi ikhtiar bersama dalam membina dan melestarikan budaya daerah, di tengah derasnya arus globalisasi. kita menyadari betapa pentingnya makna kebudayaan, dalam memperkokoh identitas kita sebagai tau samawa. kita sadar bahwa krisis identitas telah menyebabkan sebagian besar generasi muda kita mudah mengekor kepada budaya asing. menyebabkan kita kehilangan martabat dan kharisma sebagai masyarakat yang beradab. kita seakan-akan kehilangan keunikan dan nilai-nilai kearifan lokal.
“Saat ini kita bisa melihat sendiri bagaimana nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya kita mulai luntur. pola pikir masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya asing yang kadang tidak sejalan dengan kultur budaya kita, contohnya sifat individualis (mementingkan diri sendiri), hedonis (keduniawian), dan liberal (kebebasan). hal tersebut dapat terlihat dari prilaku masyarakat kita yang sudah mulai kehilangan nilai kearifan lokal yang kita miliki, seperti semangat saling beri, saling pedi, saling satingi, ke saling satotang,” imbuhnya.
Kegiatan festival ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat sumbawa untuk secara bersama-sama memelihara dan mempertahankan jatidiri ssebagai tau samawa. salah satu di antaranya adalah dengan menanamkan rasa bangga terhadap kesenian daerah yang merupakan bagian dari budaya bangsa dan melestarikan warisan budaya leluhur tau samawa sehingga dapat menjadi bagian dari upaya untuk membawa daerah ini menjadi sumbawa yang hebat dan bermartabat. (KH74)