Sumbawa, RumahInformasiSamawa.com – Isu cadangan bahan bakar minyak dunia yang semakin menipis, khususnya cadangan minyak bumi Indonesia, menjadi alas an kuat bagi pemerinyah untuk melakukan konversi terhadap bahan bakar gas yang masih tersedia dalam jumlah besar.
Pemerintah sejak awal Tahun 2017 lalu telah meluncurkan kebijakan konversi minyak tanah ke gas LPG (Liquid Petroleum Gas).
“Dari berbagai perspektif, kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke LPG ini sangat logis” ucap Husni Djibril Bupati Sumbawa ketika membuka secara resmi acara Sosialisasi, Pengawasan dan Verifikasi Pendistribusian Tahap 1 Paket Perdana Konversi Minyak Tanah ke LPG Tabung 3 Kg pada Jum’at pagi (23/11) di Aula H. Madilaoe ADT Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa.
“ hal ini mengingat harga minyak mentah internasional cendrung melonjak tajam “ tambahnya “Apabila harga minyak tanah dalam negeri dipertahankan, pemerintah harus mengeluarkan dana APBN yang sangat besar untuk mensubsidi “ jelas Bupati
Disampaikan pula beberapa manfaat yang diperoleh dengan menjalankan program konversi minyak tanah ke elpiji, antara lain yaitu berdasarkan kesetaraan nilai kalori, subsidi elpiji lebih rendah dari pada subsidi minyak tanah, penghematan subsidi dapat mencapai rp 15-20 triliun, elpiji lebih sulit dioplos dan disalahgunakan, elpiji lebih bersih dari pada minyak tanah, dan penggunaan elpiji sebagai bahan bakar dianggap relatif lebih bersih karena polusinya lebih ringan jika dibanding bahan bakar minyak tanah.
Pada akhir sambutannya Bupati berharap, dengan adanya perhatian pemerintah terhadap kebijakan konversi, masyarakat akan semakin antusias dalam menggunakan gas elpiji karena merasa lebih praktis, efisien dan aman. Sehingga tujuan kebijakan dari konversi penggunaan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji sangat jelas, yaitu menghemat pengeluaran anggaran publik dan sekaligus mengurangi tingkat polusi. Adapun percepatan konversi dilakukan dengan dua cara, yaitu membagikan tabung gas gratis dan menambah pemasok gasnya, dan pada saat yang sama menarik minyak tanah bersubsidi.
Sementara itu tentang landasan hukum program, tujuan program, bentuk paket perdana yang terdiri dari 1 kompor gas, tabung beserta katup LPG dan isinya, regulator dan selang karet, dipaparkan dalam penjelasan yang disampaikan oleh Agustin Hermawan dari Ditjen Migas Kementerian ESDM selaku nara sumber. Dipaparkan pula dalam sosialisasi tersebut oleh beliau tentang kriteria penerima paket perdana, dan tata cara pendistribusian paket perdana LPG tabung 3 kg ke masyarakat.
Sedangkan terkait keterangan jumlah paket perdana tabung LPG 3 kg beserta peralatan lainnya untuk Kabupaten Sumbawa adalah 83.204 paket yang peruntukannya untuk rumah tangga tetap dan usaha mikro. Pelaksanaan paket tersebut akan dilangsungkan di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa berdasarkan Daftar Calon Penerima Paket Perdana (DCP3) yang telah ditetapkan melalui keputusan Pejabat Pembuat Komitmen pembagian paket perdana program konversi mitan ke LPG tabung 3 kg Nomor 11/PPK MITAN-LPG tentang penetapan calon penerima paket perdana program konversi mitan ke LPG tabung 3 kg TA. 2018. Adapun waktu pelaksanaan pembagian paket sampai Bulan Desember 2018 disampaikan dalam laporannya oleh Kepala Bagian Perekonomian Setda Kab. Sumbawa Drs. Irawan Subekti.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Plt. Asisten Administrasi Umum Sekda Kab. Sumbawa, Perwakilan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Perwakilan Pertamina Domestik Gas, Pimpinan OPD, para Camat, Lurah dan Kepala Desa.tersebut Bupati didampingi Agustin Hermawan dari Ditjen Migas Kementerian ESDM dan Anggardi Reza Maulana dari Pertamina Domestik Gas menyerahkan bantuan paket perdana secara simbolis kepada Lurah Seketeng dan Kepala Desa Nijang. (KH74).