Samawa Rea, Rumah Informasi Samawa.com – Maen Jaran atau pacuan kuda adalah merupakan permainan yang sangat digemari oleh penduduk Kabupaten Sumbawa, selain menjadi atraksi hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda, karena kuda yang biasanya menjadi pemenang harga jualnya tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
- Jombe atribut yang terbuat tali (benang woll) yang ditempelkan berbagai macam pernak pernik dan dipasang di muka dan leher kuda.
- Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasang di dalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.
- Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka delapan sebagai penyambung tali pengendali dengan rantai yang ada dipasang di mulut kuda.
- Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang diletakkan pada punggung kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.
- Helem digunakan sebagai pelindung kepala dan berfungsi sebagai untuk mengurangi cidera dari joki apabila terjatuh.
- Baju kaos berlengan panjang dan celana panjang.
- Ketopong digunakn sebagai sarung kepala digunakan sebelum memakai helem.
- Cambuk biasanya terbuat dari kayu rotan.
- Baju ban (baju rompi) yang memiliki nomor sebagai nomor urut kuda.
- Teka saru yaitu kelas untuk kuda pemula dan baru pertama kali melakukan perlombaan.
- Teka pas untuk kelas yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali.
- Teka A untuk kuda sudah berpengalaman yang tingginya 117 cm sampai dengan 120 cm.
- Teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.
- Kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.
- Kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm.
- Harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah).
- Tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.
- Kelas dewasa.
Adapun teknik yang harus diikuti oleh para pemain dalam mengikuti main jaran. Kuda yang tampil dalam pertandingan harus melakukan registrasi dan sekaligus mengambil nomor ban (kotak pelepasan). Para joki mengirng kudanya menuju juri yang bertugas memeriksa kuda dan kesiapan joki untuk menjaga adanya kecurangan dalam perlombaan.
Kuda dan joki yang telah mengalami pemeriksaan langsung menuju kotak pelepasan sesuai dengan nomor urut ban (kotak pelepasan) yang didapat dari registrasi. Kuda dan joki bersiap untuk berlari sekencangnya setelah mendengar suara peluit dari juri garis.
Seperti halnya main bola, main jaran juga menggunakan sistem gugur dalam menentukan sang juara. Pada babak pertama dinamakan babak guger (gugur) pada babak ini kuda berusaha untuk menuju babak penentu hingga sampai babak final.
Sumber : Disporabudpar Kab. Sumbawa